Sabtu, 24 Desember 2011

SKS

Bissmillahhirohmanirohim...
 
 Pada tahu kan SKS itu apa? SKS yaitu Sistem Kebut Semalam. Itu lohh, kalo kita mau ujian terus belajarnya Cuma semalam. Enak engga tuh? Enak sih kan hari-hari sebelumnya bisa santai-santai dulu, iya kan? Eh, tapi gimana tuh hasilnya? Memuaskan? Mengecewakan?
            Ini pendapat keuntungan kerugian tentang sistem SKS

Keuntungan system SKS:
  • Bisa santai dulu, sebelum dikasih tahu mau ujian pasti deh santai dulu. Ngapain belajar lama-lama.
  • Kata sebagian orang kalau belajar dari dulu-dulu nanti takut lupa. Mending sehari sebelum ujian

Kerugian system SKS:
  • Mending kalau pelajaran yang kita hapal tadi malam itu cepat dimengerti, kalau tidak? Waahh bayaha tuh…
  • Buku kan banyak, belajarnya Cuma 1 hari, mampu dibaca gak tuh?
  • Begadang sampe malam, nah besok nya gimana? Kan mau ujian
  •   Kalau gak bisa jadi nyontek deh…
  •   Pas ketahuan pengawas, gimana tuh?
  •   Kena marah guru, eh dapet surat buat orang tua lagi. Kena deh marah ortu…

Naudzubilahhimindzalik, mau coba ikutan juga? Kalau saya, No Thanks. Udah kapok deh pake system ini. Mending baca sedikit-sedikit tapi sering. Jadi gak terlalu capek. Dan Insya Allah memuaskan…



Kamis, 22 Desember 2011

“STORY ABOUT SMA NEGERI 1 JATIWANGI”

SMA Negeri 1 Jatiwangi. Pada tahu kan? Pasti dong SMA kita ini terkenal dengan sekolahnya yang WAH! Apa lagi dengan prestasinya yang MANTAP. Beralamat di Jalan Raya Timur No.oo2 Jatiwangi-Majalengka-Jawa Barat.
Mau tahu sejarahnya? Yuk kita liat. Sejarah singkat SMA Negeri 1 Jatiwangi. Katanya dulu sekolah SMA 1 Jatiwangi tidah seindah dan semenawan sekarang dinding nya retak, genteng nya bocor, kalau hujan jadi becek deh, mana gak ada ojek lagi. Lanjut! Murid-murid saat itu diminta untuk pindah lokasi belajar karena sekolah kita akan direnovasi. Renovasi itu butuh waktu yang lama lohh… Setelah itu kegiatan belajar mengajar (KBM) dipindahkan ke SR Negeri Ciborelang. Wahh dimana tuh? Gak tau ya ndesoo. Sementara itu beredar dan tersebar berita-berita yang tidak menyejukkan hati Katanya SMAN 1 Jatiwangi tidak mempunyai gedung sendiri dan SMA kita akan ditarik kembali ke Majalengka. Wahh berarti SMAN 1 Jatiwangi gak bakalan ada lagi dong? Hiks sedih. Abaikan! Tapi pada suatu hari ketika sang surya bersinar terang menerangi bumi alam semesta dalam suatu apelpara murid membacakan suatu sikap (termitologi akan popular waktu itu : revolusi) Apa ini? Gak ngerti saya. Next! Intinya, sejak saat itu kami belajar di ruang pendopo kewedaan Jatiwangi.
Singkat cerita pembangunan SMAN 1 Jatiwangi diwujudkan. Yeeyy asyikk! Hatiku gembira, riang tak terkira mendengar berita yang indah jelita… Aduh aduhh kok jadi nyanyi. Oke lanjut! Gedung sekolah kita akhirnya dibangun mulai dari pondasi, dinding, atap… Apa lagi yaaa? Ntah lah saya tidak tahu karena saya bukan kuli bangunan. Para murid pun ikut serta membantu memungut batu dari Ciherang eh salah, maksudnya Cikeruh dan menatanya di halaman agar terlihat menarik untuk dilihat.
Dan sekarang SMAN 1 Jatiwangi, sudah berubah ber evolusi menjadi lebih sempurna dan luar biasa. Mulai dari ruang Lobby, Taman kecil, jalan menuju kelas yang elite. Waaahhh pokoknya SMAN 1 Jatiwangi kereeennn deehhh!!! Coba buktikan sendiri deh…


“You Are The Winner”

Players name:
Ø  Aulia Dewi Arumsari
Ø  Bintang Puspita Dewi
Ø  Ghaida Amalia
Ø  Intan Lestari
Ø  Luli Nurlita Muzdalifah
Ø  Mia Sri Suhartini
Ø  Nuraisah
Ø  Nurul Afiah
Ø  Putri Elisa

*Today is the announcement of the winner who will represent the selection of SMAN 1 Jatiwangi follow the poetry contest. In class X-1, there are some students who anxiously wait for that decision.
Intan               : “ Hey Luli, why do you look uneasy?”
Bintang           : ” What You are worried about not winning?”
Putri                            : ” No need to think about. You would not win. It is I who will win”
Mia                              : “Hey, you were too confident. Not necessarily, you are the winner”
Luli                  : “Come on friends, whoever wins it does not matter. The important thing we have tried”

*Meanwhile, two students came up with the rush
Nuraisah         : “ Hey… hey… this… this…”
Bintang           : “What? What are you talking?”
Ghaida            : “These results winner”
Mia                  : “Who? Who is win?”
Bintang           : “Let me open it”
Nurul              : “Hey, hurry up. Here, give me”
Bintang           : “ Let me”
Ghaida            : “Give me”
Aulia               : “So? Who won?”
Nuraisah         : “ Putri”
Putri                : “Right? I knew it, I would win”
Mia                  : “ Isshh, arrogant”
Nurul              : “Must be wrong”
Mia                  : “I am not sure he will win again”
Ghaida            : “Shut up, you should not talk like that”
Aulia               : “Luli, you are fine?”
Nurul              : “ Luli? Hello? You are fine?”
Luli                  : “ Aahh? Ohh, yes I am fine”
Ghaida            : “Calm down, there is still much hope. You can not be sad”
Luli                  : “I was just disappointed”
Intan               : “You could try again at another time”
Ghaida            : “Yes it is true. Keep the spirit. I am sure you can do it”
Luli                  : “Thank you friends”
Mia                  : “Take a look! It is announcement last year”
Bintang           : “Really? Where I saw”
Aulia               : “Yeah, how is this?”
Nuraisah         : “Waaahh, you are to take it?”
Ghaida            : “Hey, why do you blame me? Obviously you are taking”
Nuraisah         : “ I am sorry  friends. I do not know”
Aulia               : “True, is this”
Putri                : “Those who win me?”
Mia                  : “Waahhh, the winner turned out to Luli”
Luli                  : “What? Win what?”
Nurul              : “You win the race to represent our school”
Luli                  : “Really?”
Ghaida            : “Yes, of course. Congratulations”
Mia                  : “Congratulations Luli, you successfully”
Luli                  : “I do not believe this happened, but thank you friend”
Putri                : “Congratulation Luli. You are really great. I envy you”
Luli                  : “Thank you but I am not more powerful than you”
All                   : “Congratulations!!!!”

THE End


Rabu, 10 Agustus 2011

ஜ♥(¯`•.¸ღ Cerita lucu ikhwan akhwat ღ¸.•´¯)♥ஜ♥

Ta'aruf

Seorang ikhwan yang kuliah di semester akhir berazzam untuk menyempurnakan separuh dien-nya. Sebagaimana biasa, dia pun menghubungi ustadznya dan memulai proses dari awal sampai akhirnya tiba saatnya untuk taaruf, yaitu dipertemukan dengan calonnya. Tibalah hari dan jam yang telah ditentukan, dengan semangat yang mengebu-gebu, dia datang tepat waktu di sebuah tempat yang telah dijanjikan ustadz. Ta'aruf pun dimulai, sang akhi duduk disebelah ustadznya, sementara agak jauh di depannya sang akhwat di temani ustadzahnya dengan posisi duduk menyamping menjauhi sudut pandangan si ikhwan. Setelah sekian lama berlalu tak ada pembicaraan, sang Ustadzpun berbisik pelan pada muridnya yang malu-malu ini:
“Gimana akhi, sudah lihat akhwatnya belum, sudah mantap apa belum ?”
“Sudah Ustad, saya mantap sekali ustad, akhwatnya yang sebelah kiri itu khan?”
Murobbynya kaget, wajahnya berubah agak kemerahan. ” Eh..gimana sih antum ! yang itu istri saya !”

Kriteria

Seorang Ikhwah diinterogarsi oleh Ustadznya tentang calon akhwat yang diinginkannya. Ikhwan yang satu ini tampaknya sudah kena blacklist sama Ustadznya karena selalu menolak memberi kriteria ketika ditanya.
” Akhi, ini yang terakhir kalinya, kira-kira seperti apa akhwat yang antum inginkan menjadi pendamping antum dalam berdakwah”
“Sudah deh ustadz, ane nggak banyak minta, yang asal-asalan aja “
Sang Ustadz pun bengong dibuatnya, “Asal-asalan bagaimana maksud antum ?
Antum kan punya hak untuk mengajukan kriteria.”
“Maksud ane, asal sholihah, asal cantik, asal kaya, asal hafal Qur’an, asal pintar, dan asal-asalan yang lainnya .”
“Pantes saja antum nggak nikah-nikah !”


Smile... :-)

Selasa, 09 Agustus 2011

Akhwat sejati ===>>


Akhwat sejati tidak dilihat dari jilbabnya yang lebar & anggun
Tetapi dilihat dari kedewasaannya dalam bersikap.


Akhwat sejati tidak dilihat dari retorikanya ketika aksi
Tetapi dilihat dari kebijaksanaannya dalam mengambil keputusan.

Akhwat sejati tidak dilihat dari banyaknya ia berorganisasi
Tetapi sebesar apa tanggungjawabnya dalam menjalankan amanah.

Akhwat sejati tidak dilihat dari kehadirannya dalam syuro
Tetapi dilihat dari kontribusinya dalam mencari solusi dari suatu permasalahan.

Akhwat sejati tidak dilihat dari tasnya yang selalu membawa Al – Qur’an
Tetapi dilihat dari pemahaman & pengamalan terhadap isi Al – Qur’an tersebut.

Akhwat sejati tidak dilihat dari aktivitasnya yang seabrek
Tetapi bagaimana ia mampu mengoptimalisasi waktu dengan baik.

Akhwat sejati tidak dilihat dari IP-nya yang cumlaude,
Tetapi bagaimana ia mengajarkan & mengamalkan ilmunya pada umat.


Akhwat sejati tidak dilihat dari tundukan matanya ketika interaksi
Tetapi bagaimana ia mampu membentengi hati.

Akhwat sejati tidak dilihat dari partisipasinya dalam menjalankan kegiatan
Tetapi dilihat dari keikhlasannya dalam beramal

Akhwat sejati tidak dilihat dari sholatnya yang lama
Tetapi dilihat dari kedekatannya pada Robb di luar aktivitas sholatnya.

Akhwat sejati tidak dilihat kasih sayangnya pada orang tua dan teman – teman
Tetapi dilihat dari besarnya kekuatan cinta pada Ar – Rahman Ar – Rahiim.


Akhwat sejati tidak dilihat dari rutinitas dhuha dan tahajjudnya
Tetapi sebanyak apa tetesan air mata penyesalan yang jatuh ketika sujud

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya,
Tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya.

Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona
Tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.

Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan
Tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.

Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya
Tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.

Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa
Tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.

Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian
Tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.

Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan
Tetapi dilihat dari Kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani
Tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan rasa syukur & sabar.

Dan ingatlah …
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul
Tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.

Selasa, 02 Agustus 2011

Kue Cinta Kita

BAHAN:

1 pria sehat,

1 wanita sehat,

100% Komitmen,

2 pasang restu orang tua,

1 botol kasih sayang murni.



BUMBU:

1 balok besar humor,

25 gr rekreasi,

1 bungkus doa,

2 sendok teh telpon-telponan,

(Semuanya diaduk hingga merata dan mengembang)

Tips:

  • Pilih pria dan wanita yang benar-benar matang dan seimbang. Jangan yang satu terlalu tua dan yang lainnya terlalu muda karena dapat mempengaruhi kelezatan
  • Sebaiknya dibeli di toserba bernama TEMPAT IBADAH, walaupun agak jual mahal tapi mutunya terjamin.
  • Jangan beli di pasar yang bernama DISKOTIK atau PARTY karena walaupun modelnya bagus dan harum baunya tapi kadang menipu konsumen atau kadang menggunakan zat pewarna yang bisa merusak kesehatan.
  • Gunakan Kasih sayang cap “IMAN, HARAP & KASIH” yang telah memiliki sertifikat ISO dari Departemen Kesehatan dan Kerohanian.
Cara Memasak:

Catatan:

Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak dinikmati dalam keadaan kasih yang hangat!

Tapi kalau sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar secukupnya, rekreasi sesuai selera, serta beberapa potong doa kemudian dihangatkan lagi di oven bermerek “Tempat Ibadah” diatas api cinta. Setelah mulai hangat, jangan lupa telepon-teleponan bila berjauhan.



Selamat mencoba, dijamin halal… ! Selamat menikmati…